Kali ini saya akan share pengalaman saya membuat NVR (Network Video Recorder) untuk CCTV saya. Kenapa kita butuh NVR?
Smart CCTV yang beredar dipasaran saat ini menawarkan banyak fitur dengan layanan cloud mereka untuk menggantikan peran NVR. Basicnya NVR adalah menyimpan hasil record CCTV dan bisa diakses dari jaringan local maupun internet. Kita bisa sama mengoperasikan CCTV tanpa NVR yaitu dengan berlangganan cloud service yang ditawarkan Brand. Sebagai contoh saya menggunakan CCTV merek EZVIZ yang menyediakan layanan cloud record dengan harga 80rb-an sebulan.
Tentunya kita bisa tidak berlangganan cloud dengan hanya menggunakan penyimpanan micro sd dan menggunakan aplikasi sebagai streaming CCTV saja namun hal ini riskan karena jika CCTV dibawa atau rusak maka kita tidak punya rekaman CCTV tersebut. Penyimpanan CCTV harus berada terpisah dengan fisik CCTV untuk itu kita bisa menggunakan NVR atau penyimpanan Cloud.
Salah satu kelebihan dari penggunaan Cloud adalah kita tidak perlu menyiapkan NVR sehingga hemat tempat, listrik dan resiko kerusakan hardisk. Kelemahan tentu saja biaya langganan yang cukup mahal dan terbatasnya durasi rekamana yang disimpan misalnya hanya untuk 7 hari dan hanya untuk rekaman yang mendeteksi gerakan saja.
Dengan NVR kita bisa leluasa untuk menentukan durasi berapa hari penyimpanan dan kapasitas hardisk yang mudah untuk diupgrade. Kelemahannya tentu kita perlu menyiapkan space dan untuk hasil maksimal perlu menggunakan kabel Lan agar hasil rekaman tidak terputus. Selain itu perlu juga meyiapkan backup untuk mengantisipasi jika terjadi kerusakan pada hardisk utama NVR.
Ok, lanjut pada praktek pembuatan NVR low budget. Berikut perangkat yang saya gunakan
- STB ZTE B860H bekas indihome yang sudah terinstall Linux Armbian
- Hardisk laptop 500gb dan USB Case untuk terhubung ke port USB
- Akun backblaze B2 cloud yang akan digunakan sebagai backup
Harga STB ZTE B860H saat ini bervariasi mulai dari 200-400rban, untuk hardisk bila menggunakan hardisk laptop harga sekitar 100-200rb untuk 500gb, case hardisk usb sekitar 50-100rb. Akun backblaze gratis dengan ketentuan biaya $5 per 10TB bisa dibilang paling murah dibanding AWS S3.
Installasi software NVR
Ada beberapa software NVR open source yang bisa digunakan. Di sini saya menggunakan Shinobi, fitur Shinobi sudah cukup untuk digunakan sebagai streaming dan recording. Jika memiliki hardware x86 yang lebih mumpuni bisa menggunakan aplikasi scypted yang memiliki banyak plugin untuk motion detector.
- install Shinobi dengan command
sh <(curl -s https://cdn.shinobi.video/installers/shinobi-install.sh) - Pastikan sudah menginstall nodejs versi 16 untuk memudahkan installasi dan tidak ada aplikasi yang running di port 8080
Konfigurasi Software Shinobi
Administrator Menu
- Masuk ke admin menu dengan alamat http://ipaddress/super:8080. username admin@shinobi.video dan password admin
- Di menu user tambahkan user yang akan akses CCTV
- Jangan lupa ganti username dan password untuk administrator
- Masuk ke bagian configuration. Tambahan second storage ke folder hardisk external
- Save dan restart Shinobi services
Shinobi Menu
- Masuk ke menu setting lalu ke bagian monitor
- CCTV saya support RTSP sehingga saya tinggal mengisikan alamat RTSP CCTV dibagian menu RTSP
- Pada bagian storage pilih storage hardisk external yang tadi ditambahkan pada menu configurasi
- Mode CCTV set ke record untuk merekam
- Save
Cek CCTV yang ditambahkan pada menu monitor pastikan tulisan sudah recording, menandakan bahwa stream CCTV sudah direcord ke hardisk external. Kita bisa memastikan rekaman sudah tersimpan ke hardisk external dengan cara mengakses langsung folder rekaman CCTV. jika sudah ada filenya berarti rekaman CCTV sudah berhasil tersimpan di hardisk.
Ada banyak pilihan konfigurasi yang bisa dipilih seperti durasi berapa lama video tersimpan, nama CCTV, codec, dsb. Saran saya untuk codec audio dan video dipilih auto saja. Sampai tahap ini NVR udah berhasil kita buat. Langkah selanjutnya adalah membuat backup dengan backblaze
Backup ke Backblaze
- Buat akun backblaze b2 cloud
- Buat master key. harap dicatat untuk key id dan master key id-nya
- Buat bucket dan berinama yang unique
- Masuk ke Shinobi kemudian ke bagian account. Pilih menu Backblaze
- Isikan nama bucket, key id dan master key ID. jika akan disimpan ke directory tertentu bisa ditambahkan pada bagian save location. Aktifkan save database agar rekaman bisa diakses dari menu video
Kita bisa mengecek apakah rekaman sudah berhasil dikirim dengan cara ke menu Video lalu pilih lokasi cloud. Jika sudah tersimpan di bucket backblaze maka video akan ditampilkan. Kita bisa juga melihat langsung ke bucket di backblaze jika sudah ada file yang tercopy berarti rekaman sudah berhasil disimpan ke backblaze.